Rabu, 16 Januari 2013

Mengenal dan Memahami Jati Diri didalam Kehidupan


 


            Pada saat ini, banyak orang yang mengatakan “Dia sedang Mencari Jati Dirinya”.  Padahal, jati diri telah ada pada diri masing-masing. Hanya saja terkadang orang belum mengetahui bagaimana melihat dan mengetahui jati diri itu.
            Jati Diri Merupakan Ciri khas yang melekat pada diri seseorang yang disebut sebagai keunikan yang dapat membedakan antara satu manusia dengan manusia yang lain. Yang lebih aneh kadang seseoraf merasa stress untuk mendapatkan jati dirinya.
            Untuk menemukan Jati diri dalam diri seseorang kita perlu melihatnya melalui ciri-ciri yang tampak didalam kehidupan. Ciri- ciri tersebut antara lain : Sifat dan Karakter, Keinginan, dan Kemampuan. Sifat kadang berbeda pada saat yang berlainan, berbeda dengan karakter yang akan selalu sama dalam setiap saat. Keinginan dapat terjawab dengan pertanyaan “ Apa yang harus dilakukan” yang berarti apa yang harus dilakukan pada saat tertentu untuk mencapai masa depan. Selanjutnya Kemampuan sebagai tolak ukur sampai dimana seseorang dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kapasitasnya.
            Jati Diri memiliki Peran dalam masing-masing bidangnya. Identificator (pengenal) memiliki peran yang memperkenalkan siapa manusia sebenarnya, darimana manusia itu.  Controller (Pengontrol) merupakan hal yang berperan dalam mengatur diri, kemana diri akan dibawa, apa yang harus dilakukan oleh diri. Framer (Pembentuk) merupakan jati diri yang bertugas untuk membentuk diri, mau di apakan diri ini dan mau menjadi apa diri ini kedepanya. Dan Evaluator (pengevaluasi) merupakan jati diri yang berfungsi untuk menilai dan mengkoreksi diri apakah yang telah dilakukan selama ini telah benar atau tidak.
            Prinsip juga disebut sebagai alat untuk mengapresiasi dan merealisasikan apa yang terkandung dalam diri. Rinsip mengandung sebagian besar apa yang ada dalam jati diri yang menjadi dasar, atau acuan dalam diri untuk melakukan sesuatu jika seseorang telah menemukan jati dirinya.

PENYEBAB KOMPUTER LELET

PENYEBAB KOMPUTER LELET


1. Komputer yang lambat karena kekurangan Memory
Masalah komputer lambat karena minimnya RAM yang terpasang merupakan hal yang umumnya sudah diketahui oleh semua pengguna komputer.


Untuk itu cobalah cek kapasitas memory yang terpasang, untuk komputer sekelas Intel Pentium 4 dengan OS Windows XP dan aplikasi standar sebaiknya upgrade-lah memory menjadi minimal 1 GB.


 
2. Komputer yang lambat karena terlalu banyaknya program yang terinstall
Secara pribadi saya sering menemukan komputer terutama milik pribadi yang di-install bermacam-macam program didalamnya, padahal aplikasi tersebut jarang atau bahkan tidak pernah digunakan sama sekali.


Periksalah program apa saja yang terinstall dikomputer dengan cara klik Add/Remove Program di Control Panel dan un-install program-program yang hanya menjadi "accesories" tersebut.


3. Komputer yang lambat karena terlalu banyak startup programs dan service yang berjalan
Hal ini berkaitan dengan point no 2, semakin banyak program yang terinstall, semakin banyak pula program dan service yang akan dijalankan ketika windows startup.


Untuk menonaktifkan startup program dan service yang berjalan otomatis tersebut, masuklah ke "System Configuration Utility" dengan cara ketik: msconfig pada menu run, kemudian pada tab service dan startup lakukan uncheck terhadap aplikasi-aplikasi yang tidak diperlukan.


Untuk melihat aplikasi apa saja yang sedang berjalan, kita bisa menggunakan tool Prosesexplorer. Dengan tool ini kita dapat melihat dan menonaktifkan (kill) aplikasi apa saja yang tidak diperlukan atau dicurigai sebagai virus.


4. Komputer yang lambat karena Temporary File yang sudah membengkak
Penyebab komputer lambat yang ke empat adalah sudah membengkaknya file-file temporary (sementara). Untuk Windows Xp lokasi file tersebut ada di:"C:\Documents and Settings\nama_user\Local Settings\Temp" dan"C:\WINDOWS\Temp".


Untuk membersihkannya, delete-lah file-file yang terdapat di kedua lokasi tersebut atau jalankan program Disk CleanUp dengan cara klik start-run, ketik: "cleanmgr" lalu pilih drive yang akan di-cleanup.


5. Komputer yang lambat karena terlalu banyak program yang berfungsi sebagai "security program"
Security program seperti program antivirus dan firewall merupakan aplikasi tambahan yang harus ada pada komputer, tetapi janganlah terlalu berlebihan misalnya dengan menginstall 2-3 program antivirus sekaligus.


Untuk masalah security windows, yang terpenting adalah lakukan update, aktifkan firewall dan gunakan antivirus yang tidak membebani komputer seperti misalnya PCMAV Antivirus serta berhati-hatilah ketika menggunakan USB Flashdisk / Memory Card.


6. Komputer yang lambat karena masalah pada hardisk
Hardisk merupakan komponen kedua setelah RAM yang bisa menyebabkan komputer menjadi lambat. Masalah Komputer lambat yang disebabkan oleh hardisk ini diantaranya karena:
- hardisk low space
- hardisk yang terfragmentasi
- hardisk yang sudah lama, sehingga rpm-nya menurun
- hardisk error / bad sector


Cara mengatasi komputer lambat karena masalah pada hardisk diatas adalah:
- upgrade kapasitas hardisk dengan menambah atau ganti hardisk
- lakukan defragmenter pada hardisk secara berkala
- hindarkan hardisk dari debu, goncangan dan panas berlebih.
- perbaiki kerusakan pada hardisk dengan tool checkdisk.


7. Komputer yang lambat karena adanya virus, malware atau spyware pada komputer
Apabila komputer kita sudah terlebih dahulu terserang virus atau malware, maka sebaiknya jalankan Windows Safe Mode, matikan fasilitas system restore dan gunakanlah program Virus Cleaner seperti misalnya Norman Malware Cleaner untuk membersihkan virus atau malware tersebut dan lakukan pula update pada sistem operasi.


8. Komputer yang lambat karena System Files ada yang corrupt atau bahkan hilang
Biasanya terjadi setelah komputer terinfeksi virus dan file-file yang terinfeksi tersebut terlanjur rusak atau terdelete oleh antivirus. Solusi yang paling gampang adalah dengan merepair sistem operasi yang digunakan.


9. Komputer yang lambat karena masalah hardware overheat
Hardware overheat baik itu terjadi pada hardisk, vga card, processor atau cpu secara umum bisa menyebabkan menurunnya kinerja komputer yang pada akhirnya komputer menjadi hang, lambat atau bahkan sering restart. Untuk itu pastikan sirkulasi udara pada bagian dalam CPU berjalan dengan baik begitu juga pada fan (kipas angin) harus bersih dari debu dan dapat berputar dengan lancar.


10. Komputer yang lambat karena adanya masalah konektifitas pada jaringan / network
Hal ini bisa terjadi karena trafic jaringan yang tinggi, hub atau switch yang hang atau adanya virus yang mencoba masuk ke sistem komputer kita. Untuk mengatasinya, coba lepas dan pasangkan kembali konektor RJ45 pada LAN Card atau Roset LAN, restart Switch / hub dan gunakan program Port scanner untuk melihat packet data apa saja yang masuk dan keluar dari komputer kita.

Profile

Test

Nama               : Fery Frayudy
Alamat             : Perumahan Maharani, C.20 Kundur Camp Pekanbaru
Contact            : Yahoo
                           Twitter
                           Facebook
                          

Selasa, 15 Januari 2013

TEORI EKLEKTIF SISTEMATIK




A.       Teori Eklektif Sistematis
Kata eklektik berarti menyeleksi, memilih doktrin yang sesuai atau metode dari berbagai sumber atau sistem. Teori konseling eklektik menunjuk pada suatu sistematika dalam konseling yang berpegang pada pandangan teoritis dan pendekatan, yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur yang diambil atau dipilih dari beberapa konsepsi serta pendekatan. 
Di dalam melakukan konseling, terdapat berbagai macam teori konseling yang dapat digunakan oleh konselor sebagai pedoman pelaksanaan konseling. Salah satu teori konseling tersebut adalah teori konseling eklektik. Konseling eklektik (eclectic counseling) mulai dikembangkan sejak tahun 1940-an oleh Frederick Thorne yang merupakan promotor utama dari corak konseling ini. Selanjutnya, teori ini dikembangkan oleh Robinson.
Secara konseptual setiap individu mempunyai tiga macam bentuk dasar pengalaman, yaitu :
1.      Dimensi Afektif (Perasaan)
2.      Dimensi Kognitif (Fikiran dan kepercayaan)
3.      Dimensi Behavioral (Tindakan/ Tingkah laku)
Konselor yang berpegang pada pola eklektik berpendapat bahwa mengikuti satu orientasi teoritis serta menerapkan satu pendekatan terlalu membatasi ruang gerak konselor sebaliknya konselor ingin menggunakan variasi dalam sudut pandangan, prosedur dan teknik sehingga dapat melayani masing-masing konseli sesuai dengan kebutuhannya dan sesuai dengan ciri khas masalah-masalah yang dihadapi. Ini tidak berarti bahwa konselor berpikir dan bertindak seperti orang yang bersikap opportunis, dalam arti diterapkan saja pandangan, prosedur dan teknik yang kebetulan membawa hasil yang paling baik tanpa berpegang pada prinsip-prinsip tertentu.
B.       Teori Eklektif Dalam Perspektif Islam

KONSELING BARAT
KONSELING ISLAM
DEFINISI

Aktivitas dalam mengubah sikap dan perilaku individu (klien) oleh seseorang yang profesional (konselor).


Amanah dari Allah untuk membina dan membentuk manusia ideal yang menuju jalan terbaik (Islam).

TUJUAN

Mengatasi masalah yang dihadapi.

Ketenangan, kebahagiaan, keridhaan.

PENDEKATAN

1.      Pendekatan Psikodinamika berlandaskan pada pemahaman, motivasi tak sadar, rekonstruki kepribadian. Kategori terapi psikoanalitik.

2.      Pendekatan Humanistik berorientasi pengalaman dan relasi, meliputi terapi eksistensial, client centered, gestalt.

3.      Pendekatan Rasional-Kognitif dan Tindakan berorientasi pada perilaku, meliputi analisis transaksional, terapi tingkah laku, rasional emotif, dan realitas.

Konsep pendekatan dan teknik konseling yang utamanya berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits, serta pemikiran para tokoh Islam yang berkaitan dengan


Hakekat bimbingan dan konseling Islami adalah upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah (potensi manusia) dan atau kembali kepada fitrah, dengan cara memberdayakan (empowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan Allah SWT kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan Rasul-Nya, agar fitrah yang ada pada individu dapat berkembang dengan benar dan kokoh sesuai tununan Allah SWT.

Sebelum dijelaskan mengenai teori eklektif dalam islam, ada baiknya kita mengetahui Hakikat Manusia dalam Islam. Yaitu :

1.      Manusia diciptakan dengan tujuan yang mulia yakni beribadah kepadaNya (QS Adz-Dzaariyaat: 56).
2.      Sifat dasar manusia adalah baik.
3.       Manusia makhluk ciptaan Allah yang mulia dan terbaik (QS Al-Israa’: 70).
4.       Manusia penuh dengan kesadaran dan tanggung jawab serta bisa membedakan yang baik dan buruk.
5.       Manusia memiliki titik lemah dalam dirinya yakni hawa nafsu.
6.       Memiliki motivasi kuat dan potensi besar mampu mengendalikan perilaku.
7.       Jiwa manusia terbagi dalam 3 keadaan yakni :
a)      Jiwa yang cenderung kepada keburukan karena dikuasai oleh hawa nafsu akan duniawi
(QS Yusuf: 53).
b)      Jiwa yang  menyesali diri yakni menyesali kesalahan yang diperbuat tetapi masih mudah tergoda dunia (QS Al-Qiyaamah: 1-2).
c)      Jiwa yang tenang yang mencapai kematangan, syukur & sabar , serasi dunia-akhirat (QS Al-Fajr : 27-30).
8.       Setiap waktu ada pertentangan antara kebaikan dan keburukan dalam diri manusia.

Konseling Elektik (Electic Counseling), pendekatan ini berada ditengah-tengah atau bisa dikatakan campuran antara konseling direktif dan nondirektif. Pendekatan ini memberikan keleluasaan kepada klien untuk melakukan identifikasi, pemahaman, analisis, sintesis, dan kesimpulan terhadap masalah yang dihadapinya. Serta mencari alternatif pemecahan masalah, tetapi konselor juga memberi arahan-arahan, penyimpulan, serta bantuan pemecahan apabila dihadapi oleh Klien.
Pendekatan islami dapat dikaitkan  dalam aspek-aspek psikologis dalam pelaksanaan konseling yang meliputi pribadi, sikap, kecerdasan, perasaan, dan seterusnya yang berkaitan dengan klien dan konselor.
Bagi pribadi muslim yang berpijak pada landasan tauhid pastilah seorang pekerja keras, namun nilai bekerja baginya adalah untuk melaksanakan tugas suci yang telah diberikan oleh Allah berikan dan percayakan kepadanya, ini baginya adalah ibadah.

Dalam pelaksanaan bimbingan konseling, pribadi muslim tersebut memiliki ketangguhan pribadi tentunya dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.         Selalu memiliki prinsi landasan dan prinsip dasar, yaitu beriman keada Allah SWT
2.         Memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada malaikat
3.         Memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan RasulNya
4.         Selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip kepada Al-Qur’an dan     Al-Karim
5.         Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “Hari Kemudian”
6.         Memiliki prinsip Keteraturan, yaitu beriman Kepada “Ketentuan Allah”
Jika Konselor memiliki prinsip tersebut (Rukun Iman) maka melaksanakan bimbingan dan konseling tentu akan mengarahkan kepada kebenaran. Selanjutnya dalam pelaksanaan, pembimbing dan konselor perlu memiliki 3 langkah untuk menuju kesuksesan pada bimbingan dan konseling.
1.      Memiliki mission statement yang jelas. Yaitu “ Dua kalimat Syahadat”
2.      Memiliki sebuah metode pembangunan Karakter sekaligus simbol kehidupan.
3.      Memiliki kemampuan pengendalian diri yang dilatih dan disimbolkan dengan “Puasa”
Prinsip dan langkah tersebut penting bagi pembimbing dan konselor muslim, karena akan menghasilkan kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ) yang sangat tinggi (Akhlak Karimah).
Dengan mengamalkan hal tersebut, akan memberi keyakinan dan kepercayaan bagi klien yang melakukan bimbingan dan konseling. Pernyataan ini diperkuat oleh ayat Al-Qur’an surat Ali Imran [3]; 104
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. merekalah orang-orang yang beruntung”.
Pada ayat tersebut memiliki kejelasan bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling akan mengarahkan seseorang pada kesuksesan dan kebijakan.  Para konselor perlu mengetahui pandangnan Filsafat Ketuhanan (Theologie), manusia disebut “Homo divians”  yaitu makhluk yang berketuhanan, berarti manusia dalam sepanjang kesejarahannya senantiasa memiliki kepercayaan terhadap tuhan atau hal-hal ghaib yang mempunyai daya tarik kepadanya (mysterium trimendum  atau  mysterium fascinans).
Hal demikian oleh agama-agama besar didunia dipertegas bahwa manusia adalah makhluk yang disebut makhluk beragama (homo religius), oleh karena itu memiliki naluri Agama (Insting Religious), sesuai dengan firman Allah SWT pada Surah Ar-rum [30] : 30 :

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan. Pada diri klien juga da benih-benih agama, sehingga untuk mengatasi masalah-masalah dapat dikaitkan dengan agama, dengan demikian konselor daat mengaahkan klien ke arah agamanya, dalam hal ini agama islam.
Selanjutnya ditemukan bahwa Agama, terutama agama islam mempunyai fungsi-fungsi pelayanan bimbingan, konseling dan terapi dimana filosofinya didasarkan atas ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Proses Pelaksanaan  Bimbingan, konseling, dan Psikoterapi dalam Islam, tentunya membawa pada peningkatan iman ibadah, dan jalan hidup yang di Ridhai Allah SWT.


Secara umum, metode yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling islami ada 4, yaitu :
1.      Metode Keteladanan
Yakni meneladani Rasulullah SAW. (QS Al-Ahzab: 21; Al-Maidah: 31)
2.       Metode Penyadaran
Menggunakan ungkapan nasihat, janji & ancaman. (Al-Hajj: 1-2)
3.      Metode Penalaran Logis
Dialog dengan akal dan perasaan individu. (Al-Hujuraat : 12)
4.      Metode Kisah
Kisah nabi, rasul dan orang-orang shalih yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.
Menurut sifat bantuan yang diberikan, dapat membedakan antara teknik pemberian informasi, teknik yang mendorong aktifitas tertentu dan teknik yang memberikan penyembuhan atau terapi.
1.      Teknik pemberian informasi dapat memberikan informasi secara lisan maupun tulisan.
2.  Bimbingan yang mendorong kegiatan pada umumnya dilakukan secara kelompok, dan berfungsi bukan saja memberi informasi, tetapi juga mendorong peserta didik, untuk saling menyesuaikan dirimenyalurkan dorongan-dorongan mereka dan sebagainya. Teknik-teknik ini meliputi kunjungan kelompok, orientasi, kegiatan klub, organisasi, siswa, diskusi kelompok, pertemuan konselor dengan guru/ orangtua, dan lain-lain.
3. Teknik bimbingan yang memberikan penyembuhan dapat memberikan secara individual seperti konseling dan psikoterapi individual dan dapat pula diberikan secara kelompok seperti konseling kelompok, sosio drama, dan psikodrama.

Konseling merupakan suatu aktivitas yang hidup dan mengharapkan akan lahirnya segala perubahan dan perbaikan yang sangat didambakan oleh konselor dan klien. Untuk mencapai tujuan yang mulia itu, sangat diperlukan adanya teknik yang memadai.
           
 Rasulullah Bersabda :
            Barang siapa diantara kalian mengetahui kemungkran, maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak kuasa, ubahlah dengan lisannya, jika tidak kuasa ubahlah dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.  (HR. Muslim dari Abu Said Al-Khudri)

Adapun dalam melaksanakan konseling agama, dapat menerapkan metode-metode berikut ini :
1.      Metode yang bersifat lahir batin

Metode yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat dilihat, di dengar dan dirasakan oleh klien. Seperti menggunakan lisan dan tangan. Dalam penggunaan tangan tersirat bebrapa makna, antara lain :

a.       Dengan mengunakan, power,dan otoritas
b.      Keinginan, kesungguhan, dan usaha yang keras
c.       Sentuhan tangan
Penggunaan teknik konseling dan terapi yang lain secara lahir adalah dengan menggunakan lisan, dapat dilakukan dengan hal-hal berikut :
a.       Membaca dan Berdoa
b.      Sesuatu yang dekat dengan lisan, yakni hembusan atau tiupan


2.      Teknik yang bersifat batin

Teknik yang bersifat bathin yaitu teknik yang dapat dilakukan dalam hati dengan doa dan harapan, namun tak ada usaha dan upaya keras secara konkret, seperti dengan menggunakan potensi tangan atau lisan.

Teknik konseling yang ideal adalah dengan kekuatan, keinginan, dan usaha yang keras, serta bersungguh-sungguh, dan diwujudkan secra nyata melalui perbuatan, baik menggunakan fungsi tangan dan lisan maupun sika yang lain.
Tujuan utamanya adalah membimbing dan mengantarkan individu kepada perbaikan dan perkembangan eksistensi diri dari kehidupannya, baik hubungannya dengan Tuhannya, diri sendiri, llingkungannya, dan keluarga.

Konseling yang menggunakan teknik secara batin cenderung akan memberikan dampak yang sangat kuat bagi klien, atau terbimbing untuk keluar dari permasalahan yang muncul dari dalam dirinya, dikarenakan kekuatan doa secara batin akan memberikan kekuatan dalam diri dan jiwa klien.
Tahap-tahap dalam bimbingan dan konseling Islami adalah sebagai berikut:

1.      Meyakinkan individu akan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah, keimanan yang benar sangat penting bagi keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat, ada hikmah di balik musibah, ibadah dan syariat yang ditetapkan Allah.
2.      Mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar.
3.      Mendorong dan membantu individu mamahami dan mengamalkan iman, islam, dan ihsan.

Peran utama konselor dalam konseling dengan pendekatan ini adalah sebagai “pengingat”, yaitu sebagai orang yang mengingatkan individu yang dibimbing dengan cara Allah. Dikatakan mengingatkan sebab:

a)      Pada dasarnya individu telah memiliki iman, jika iman yang ada pada individu tidak tumbuh maka tidak berfungsi dengan baik
b)      Allah telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa kitab suci sebagai pedoman hidup, jika ada individu yang mengalami kebingungan diduga mereka belum memahami petunjuk itu. Oleh sebab itu, bagi mukmin yang memiliki keahlian (konselor) berkewajiban untuk mengingatnya.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan

Dari uraian makalah diatas dapat disimpulkan bahwa konseling Elektik sistematik merupakan salah satu metode dalam konseling untuk membantu memecahkan permasalahan klien berdasarkan lingkungannya, yang dikembangkan atas dasar pola fikir perspektif sistem dari setiap orang. Dalam pola fikir tersebut, orang selalu dipandang aktif berinteraksi dengan lingkungannya.

Dalam Agama, terutama agama islam mempunyai fungsi-fungsi pelayanan bimbingan, konseling dan terapi dimana filosofinya didasarkan atas ayat-ayat Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Proses Pelaksanaan  Bimbingan, konseling, dan Psikoterapi dalam Islam, tentunya membawa pada peningkatan iman ibadah, dan jalan hidup yang di Ridhai Allah SWT, dan menuntun manusia untuk meraih nilai nilai dari rukun iman yang akan mengarahkan diri kepada kebenaran.